Oleh Dahlia Krisnamurti
Hasilnya seperti yang dipublikasikan New England Journal of Medicine, penderita diabetes pada usia 50 tahun dengan penyakit jantung akan mengalami kematian enam tahun lebih cepat daripada penderita diabetes non penyakit jantung.
"Ini cukup menyapu perhatian publik," kata Dr John Danesh dari Cambridge University di Inggris, yang memimpin tim peneliti.
Sementara kebanyakan orang berpikir masalah penyakit jantung, dan diabetes ternyata sangat mengejutkan. "Tampaknya dikaitkan dengan yang jauh lebih luas implikasi kesehatan daripada yang diduga sebelumnya."
Seperti diketahui, diabetes merupakan penyebab utama kematian di AS. Keadaan ini akan mempengaruhi sekitar 26 juta warga AS atau 8%, termasuk tujuh juta yang belum didiagnosis.
Sebagian besar dalam penelitian itu menyimpulkan penderita terbanyak adalah diabetes untuk tipe 2 yang terjadi ketika tubuh membuat insulin terlalu sedikit atau tidak bisa mengatur gula darah. Sedangkan gula darah tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah, dan merupakan penyebab utama penyakit jantung.
Danesh menyebutkan, penelitian yang mereka lakukan tidak termasuk bagi penderita penyakit jantung ketika mereka pertama kali terdaftar.
"Peserta mengikuti penelitian rata-rata selama 13,5 tahun, dan menunjukkan lebih dari 123.000 kematian. Secara keseluruhan, angka kematian dari berbagai penyebab lebih tinggi bagi penderita diabetes dibandingkan yang tidak," terang Danesh.
Menurut Danesh, para peneliti juga tidak lupa memperhitungkan faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi hasil, seperti umur, jenis kelamin, merokok, dan berat badan.
Untuk diabetes tipe 2 terkait dengan obesitas. Mereka menemukan bahwa orang-orang dengan diabetes memiliki dua kali lipat risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke, dibandingkan dengan tanpa gangguan.
Tetapi mereka juga menemukan fakta bahwa penderita diabetes memiliki risiko 25% lebih tinggi meninggal dunia akibat kanker, dan lebih mungkin meninggal dunia dari berbagai penyakit termasuk infeksi, paru-paru, dan gagal ginjal.
Belum diketahui persis bagaimana diabetes meningkatkan risiko tersebut. "Namun dalam kasus infeksi, bisa jadi diabetes yang melemahkan sistem kekebalan tubuh," kata para peneliti. Diabetes dapat menyebabkan masalah penglihatan dan hilangnya rasa pada kaki, yang mungkin menjadi alasan untuk jatuh, kata mereka.
"Pencegahan dini diabetes bisa dimulai dengan mencoba menormalkan kadar glukosa darah pada orang yang menderita diabetes, melalui diet, olahraga dan obat," kata Dr Alvin Powers, spesialis diabetes di Vanderbilt University.
Danesh dan rekan-rekannya juga memperkirakan efek diabetes terhadap harapan hidup. Mereka menghitung bahwa penderita diabetes berusia 50 tahun tanpa penyakit jantung meninggal dunia sekitar enam tahun lebih awal daripada seseorang tanpa penyakit. "Ini menggarisbawahi kebutuhan untuk mencegah diabetes," kata Danesh.
Tahun lalu, sebuah laporan gabungan dari American Diabetes Association dan American Cancer Society memandang masalah ini dan mengatakan bahwa tidak jelas apakah hubungan apapun itu, langsung atau tidak langsung, atau mungkin karena dua faktor risiko gangguan umum, seperti obesitas.
"Ada beberapa hal lagi yang kita perlu pahami tentang diabetes. Karena Diabetes merupakan salah satu kondisi serius yang berujung pada kematian, jika kita tidak mencoba menanggulanginya " kata penulis Dr Richard Bergenstal dari International Diabetes Center di Taman Nicollet di Minneapolis. [mor]
"Ini cukup menyapu perhatian publik," kata Dr John Danesh dari Cambridge University di Inggris, yang memimpin tim peneliti.
Sementara kebanyakan orang berpikir masalah penyakit jantung, dan diabetes ternyata sangat mengejutkan. "Tampaknya dikaitkan dengan yang jauh lebih luas implikasi kesehatan daripada yang diduga sebelumnya."
Seperti diketahui, diabetes merupakan penyebab utama kematian di AS. Keadaan ini akan mempengaruhi sekitar 26 juta warga AS atau 8%, termasuk tujuh juta yang belum didiagnosis.
Sebagian besar dalam penelitian itu menyimpulkan penderita terbanyak adalah diabetes untuk tipe 2 yang terjadi ketika tubuh membuat insulin terlalu sedikit atau tidak bisa mengatur gula darah. Sedangkan gula darah tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah, dan merupakan penyebab utama penyakit jantung.
Danesh menyebutkan, penelitian yang mereka lakukan tidak termasuk bagi penderita penyakit jantung ketika mereka pertama kali terdaftar.
"Peserta mengikuti penelitian rata-rata selama 13,5 tahun, dan menunjukkan lebih dari 123.000 kematian. Secara keseluruhan, angka kematian dari berbagai penyebab lebih tinggi bagi penderita diabetes dibandingkan yang tidak," terang Danesh.
Menurut Danesh, para peneliti juga tidak lupa memperhitungkan faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi hasil, seperti umur, jenis kelamin, merokok, dan berat badan.
Untuk diabetes tipe 2 terkait dengan obesitas. Mereka menemukan bahwa orang-orang dengan diabetes memiliki dua kali lipat risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke, dibandingkan dengan tanpa gangguan.
Tetapi mereka juga menemukan fakta bahwa penderita diabetes memiliki risiko 25% lebih tinggi meninggal dunia akibat kanker, dan lebih mungkin meninggal dunia dari berbagai penyakit termasuk infeksi, paru-paru, dan gagal ginjal.
Belum diketahui persis bagaimana diabetes meningkatkan risiko tersebut. "Namun dalam kasus infeksi, bisa jadi diabetes yang melemahkan sistem kekebalan tubuh," kata para peneliti. Diabetes dapat menyebabkan masalah penglihatan dan hilangnya rasa pada kaki, yang mungkin menjadi alasan untuk jatuh, kata mereka.
"Pencegahan dini diabetes bisa dimulai dengan mencoba menormalkan kadar glukosa darah pada orang yang menderita diabetes, melalui diet, olahraga dan obat," kata Dr Alvin Powers, spesialis diabetes di Vanderbilt University.
Danesh dan rekan-rekannya juga memperkirakan efek diabetes terhadap harapan hidup. Mereka menghitung bahwa penderita diabetes berusia 50 tahun tanpa penyakit jantung meninggal dunia sekitar enam tahun lebih awal daripada seseorang tanpa penyakit. "Ini menggarisbawahi kebutuhan untuk mencegah diabetes," kata Danesh.
Tahun lalu, sebuah laporan gabungan dari American Diabetes Association dan American Cancer Society memandang masalah ini dan mengatakan bahwa tidak jelas apakah hubungan apapun itu, langsung atau tidak langsung, atau mungkin karena dua faktor risiko gangguan umum, seperti obesitas.
"Ada beberapa hal lagi yang kita perlu pahami tentang diabetes. Karena Diabetes merupakan salah satu kondisi serius yang berujung pada kematian, jika kita tidak mencoba menanggulanginya " kata penulis Dr Richard Bergenstal dari International Diabetes Center di Taman Nicollet di Minneapolis. [mor]
Diabetes merupakan salah satu kondisi penyakit serius yang berujung pada kematian, jika kita tidak mencoba menanggulanginya dan mencegahnya dengan serius pula.
BalasHapus