Serangga Semut Tomcat |
SELASA, 20 MARET 2012 - REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peran Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) melalui dinas-dinas kesehatan yang tersebar di daerah,
diharapkan dapat mengurangi keresahan masyarakat terkait serangga Tomcat
yang mulai menyerang warga di kawasan pesisir.
"Kemenkes mesti
selekasnya mengkoordinasi dinas-dinas kesehatan untuk melakukan
penanganan, terutama di daerah-daerah yang sudah ada kasus, juga perlu
diantisipasi persebarannya,” pinta Anggota Komisi IX DPR RI, Chusnunia
di Jakarta, Selasa (20/3).
Menurutnya, jika tidak ada langkah
antisipasi yang jelas, maka warga akan semakin resah. Pasalnya, mereka
tidak paham bagaimana langkah-langkah mengatasi serangan Tomcat atau
Kumbang Rove itu. "Banyak yang tak memahami hal-hal berkaitan dengan
Tomcat ini," tutur dia.
Keresahan semakin menjadi-jadi lantaran
kabar yang beredar baik melalui BlackBerry Messenger maupun jejaring
sosial Twitter yang menyebut Tomcat memiliki racun yang berkali lipat
dibanding racun ular berbisa. "Simbang siur kabatnya, khawatir membuat
masyarakat jadi panik. Karenanya, masyarakat harus diberi pengertian apa
tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah maupun ketika sudah
terserang racun Tomcat," tutur politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
itu.
Meski serangan Tomcat belum dapat dimasukkan kategori
Kejadian Luar Biasa (KLB), karena KLB harus yang kategori wabah bersifat
fatal, bisa merenggut nyawa manusia, tapi Chusnunia menyarankan
Kemenkes bertindak cepat tanpa harus menunggu adanya korban jiwa.
“Kemenkes tak harus menunggu ada nyawa melayang, tetap harus segera
bertindak cepat,” pungkasnya anggota FPKB ini.
@ Tomcat memiliki racun yang berkali lipat dibanding racun ular berbisa.
BalasHapus