"Dalam keluarga cara bertindak yang salah dari orang tua dalam membina dan mendidik putra-putrinya, baik disadari atau tidak, akan merugikan tujuan yang hendak dicapai orang tua. dengan tindakan dan sikap yang salah, bukan saja orang tua menemui kegagalan untuk mencapai tujuan jangka panjang, bahkan malah sebaliknya".
Sabtu, 22 September 2012
Tinjauan Buku: RAHASIA KEKUATAN SEXUIL "TANTRA"
Judul Buku : Rahasia Kekuatan Sexuil (“TANTRA”) Penulis : Arvin & Shanta Kale Gubahan : Dody Oskandar Penerbit : Walsy (Penerbit Buku-Buku Bermutu) Cetakan pertama : Juli 1980
RAHASIA KEKUATAN SEKSUIL “TANTRA”.
India mengalami abad-abad revoluasi seks sebelum dunia bagian lain memimpikan hal ini. Penyebab utama dari revolusi ini adalah Tantra, suatu teknik luar biasa yang menyebabkan bangsa India memiliki kekuatan seks yang demikian hebat dan mereka menggunakannya untuk mencapai kepuasan, ketenangan, kesenangan, bakat-bakat kreatif dan membuat kehidupan ini menjadi lebih berharga bagi para pelakunya. Tetapi akhirnya sejarah ikut campur tangan dan para kaum fanatik dapat mengatasi teknik ini. Untuk melindungi warisan yang berharga ini, para ahli Tantra menulis teknik ini dalam buku dengan menggunakan bahasa India kuno dengan maksud untuk membangkitkan semangat ahli-ahli tafsir untuk menafsirkannya. Kini, sebagai akibatnya, sedikit sekali orang-orang yang mengetahui Tantra, meskipun bangsa India sendiri. ARVIN dan SHANTA KALE sekarang untuk pertama kalinya mengungkapkan secara gamblang praktik-praktik seks yang dilakukan oleh nenek moyang bangsa India pada zaman dahulu. Jika anda membaca buku ini dan memanfaatkannya secara benar-benar, anda akan mencapai kepuasan seks untuk segala tingkatan. Tantra mengajarkan dua hal yang bertentangan yang dimiliki semua makhluk di dunia dan anda harus melatih diri untuk dapat memperhatikan dua hal yang bertentangan ini di lingkungan sekeliling anda. Hal ini mungkin merupakan hal yang paling sulit diantara semua disiplin mental. Di bawah ini adalah syarat-syarat bagi mereka yang akan mempelajari Tantra, anda tidak diperkenankan sekai-kali mempelajari ilmu Tantra ini bila anda :
1. Bukan seorang yang berpengalaman dalam bidang seks.
2. Tidak mempunyai patner yang tetap, jadi hanya patner sementara atau sering berganti-ganti pasangan.
3. Tidak mempunyai waktu, kemauan dan semangat untuk mengatasi kegagalan, di dalam hal ini terutama keggagalan seks.
4. Tidak mempunyai kemauan, umpamanya anda adalah seorang laki-laki yang cepat menyerah, anda selalu tergesa-gesa menginginkan orgasme di dalam hubungan seks.
Hal-hal tersebut di atas adalah merupakan syarat-syarat yang penting dan bila anda merasa kurang memiliki salah satu syarat-syarat di atas, berarti anda belum siap untuk menerima pelajaran Tantra ini, jadi untuk sementara lupakanlah Tantra ini sampai anda mencapai kedewasaan di dalam bidang seks. Berusaha untuk mencoba sistim Tantra lebih dini, tidak saja berakibat hasilnya kurang bermanfaat, tetapi juga akan berbahaya. Anda tidak akan mampu menyepelekan kekuatan seks Tantra. Namun bila anda sudah cukup matang dalam hal ini, maka sekaranglah saatnya anda berdua untuk mempelajari ilmu Tantra yang menyenangkan ini.
Chanchalasan, dari Lukisan Nepal, abad 17 S.M.
Yoni Asana, dari Lukisan Nepal, abad 18 S.M.
ASANAS TANTRA, beberapa lukisan yang terdapat pada naskah di Orissa, abad 19 S.M.
Gambar-gambar patung Seks Tantra di Candi "LAKSHMANA" di Khajuro
Kamis, 06 September 2012
Mahfud MD: Non Muslim Punya Kesempatan Jadi Pemimpin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
Jumat, 7 Sept 2012 - TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD dalam ceramahnya menegaskan
bahwa setiap orang, entah itu apa agama dan rasnya, memiliki kesempatan
yang sama menjadi pemimpin Jakarta, bahkan Indonesia.
"Secara
ideologis pemimpin siapa saja boleh. Ibnu Taimiah dan Ali Bin Abi tholib
mengatakan lebih baik dipimpin non muslim tapi adil daripada muslim
tapi tidak adil," ujar Mahfud MD saat memberikan ceramah di depan
seluruh karyawan Kompas Gramedia dalam acara Silaturahim karyawan Kompas
Gramedia Groups di halaman Studio Orange, Jakarta, Kamis (6/9/2012).
Hal
ini berkaitan dengan beredarnya isu berbau SARA ketika memasuki pra
pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta di putaran kedua. Hal tersebut
gencar disarangkan kepada Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pasangan
nomor urut 3.
Mahfud mengatakan, latar belakang agama ataupun ras
tidaklah penting. Asal, seorang pemimpin itu memiliki keadilan,
menegakkan hukum dan kebenaran. Namun, lanjut Mahfud, kesemuanya
itu dikembalikan kepada masyarakat yang berkaitan dengan unsur
sosiologis. Menurut Mahfud, semua itu tergantung kepada rakyatnya yang
memilih.
"Kalau secara sosiologis, pemilih memilih berdasarkan
kesamaan itu urusan mereka. Tapi, kalau ajaran agama sendiri pilihlah
pemimpin yang adil. Jadi bisa saja, tapi sosiologis, politik, semua
terserah di lapangan. yang penting semua berjalan tertib," kata Mahfud
usai memberikan ceramah.
Langganan:
Postingan (Atom)