Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
Jumat, 7 Sept 2012 - TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD dalam ceramahnya menegaskan
bahwa setiap orang, entah itu apa agama dan rasnya, memiliki kesempatan
yang sama menjadi pemimpin Jakarta, bahkan Indonesia.
"Secara
ideologis pemimpin siapa saja boleh. Ibnu Taimiah dan Ali Bin Abi tholib
mengatakan lebih baik dipimpin non muslim tapi adil daripada muslim
tapi tidak adil," ujar Mahfud MD saat memberikan ceramah di depan
seluruh karyawan Kompas Gramedia dalam acara Silaturahim karyawan Kompas
Gramedia Groups di halaman Studio Orange, Jakarta, Kamis (6/9/2012).
Hal
ini berkaitan dengan beredarnya isu berbau SARA ketika memasuki pra
pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta di putaran kedua. Hal tersebut
gencar disarangkan kepada Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pasangan
nomor urut 3.
Mahfud mengatakan, latar belakang agama ataupun ras
tidaklah penting. Asal, seorang pemimpin itu memiliki keadilan,
menegakkan hukum dan kebenaran. Namun, lanjut Mahfud, kesemuanya
itu dikembalikan kepada masyarakat yang berkaitan dengan unsur
sosiologis. Menurut Mahfud, semua itu tergantung kepada rakyatnya yang
memilih.
"Kalau secara sosiologis, pemilih memilih berdasarkan
kesamaan itu urusan mereka. Tapi, kalau ajaran agama sendiri pilihlah
pemimpin yang adil. Jadi bisa saja, tapi sosiologis, politik, semua
terserah di lapangan. yang penting semua berjalan tertib," kata Mahfud
usai memberikan ceramah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar