Woro Sumbodro dilarikan Arjuna |
Dalam cerita pewayangan, kasus kawin lari dilakukan oleh Arjuna ketika hendak menyunting Dewi Woro Sumbadro adik dari Raja Dwaraka Prabu Betara Kresna dan Prabu Baladewa di Mandura.
Beginilah ceritanya! Diceritakan Arjuna menjalani hukuman selama sepuluh tahun tinggal dan hidup di hutan. Sekali waktu Arjuna berkunjung ke Kerajaan Mandura yang pada saat itu diperintah oleh Raja Dwaraka, Prabu Betara Kresna dan kakaknya Prabu Baladewa. Kunjungan Arjuna ini diterima dengan perasaan senang dan penuh kesukacitaan oleh Prabu Betara Kresna. Pada saat yang bersamaan kebetulan di sana sedang ada keramaian berupa hajat besar di gunung Raitawaka. Para pembesar kerajaan yang diundangpun banyak yang hadir, termasuk Prabu Betara Kresna, Prabu Baladewa dan adiknya Dewi Wara Sumbadra serta Kesatriya Penengah Pandawa Raden Arjuna yang diajaknya pula. Ketika itu Arjuna yang memang sedikit mata keranjang melirik, menatap takjub ke wajah Dewi Wara Sumbadra yang begitu cantik serta berpenampilan anggun sekali. Ditatap seperti ini Dewi Wara Sumbadra yang memang sebelumnya sudah tertarik dengan kegagahan dan ketampanan Arjuna menjadi tersipu malu, dan hatinya berdegup kencang, berdebar-debar.
Melihat dan menyaksikan kejadian ini Sang Betara Kresna mengetahui kalau Arjuna sangat tertarik pada adiknya, Dewi Wara Sumbadra. Melihat ini segera Betara Kresna berkata kepada Arjuna, lalu diutarakanlah kepada Arjuna bahwa adiknya hanya bisa dikawinkan dengan kesatriya yang tangguh dan mumpuni yang bisa diandalkan untuk melindungi adiknya dan bangsa Yudawa pada umumnya.
Mendengar penuturan Betara Kresna Arjuna sangat senang karena hal tersebut berarti dirinya memenuhi syarat untuk menjadi suami Dewi Wara Sumbadra, kemudian Arjuna mengutarakan isi hatinya yang bermaksud ingin menyunting Dewi Wara Sumbadra. Mendengar penuturan Arjuna Betara Kresna menyetujuinya, lalu atas persetujuan Betara Kresna, maka diaturlah rencana secara diam-diam tanpa sepengetahuan Prabu Baladewa untuk melarikan Dewi Wara Sumbadra sepulang dari hajat besar di Raitawaka saat mengendarai kereta berkuda.
Pada waktu dan tempat yang sudah ditentukan secara tiba-tiba Arjuna melarikan Dewi Wara Sumbadra. Kereta yang dinaiki Dewi Wara Sumbadra dilarikannya kencang-kencang. Kejadian yang sungguh tidak diduga-duganya ini tentu saja telah membuat para pengiring dan para pengawal terkejut dan kaget oleh karena tak menyangka kalau itu dilakukan oleh Arjuna.
Melihat dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri tingkah polah Arjuna itu, bangsa Yudawa dan Prabu Baladewa teramat berang, dan segera memerintahkan kepada para pengawalnya untuk mengejar kereta yang dilarikan oleh Arjuna tersebut sampai dapat dan Arjuna harus ditangkap dan dihukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adapun Betara Kresna yang memang sudah mengetahui rencana Arjuna melarikan Dewi Woro Sumbodro bereaksi biasa saja. Akan tetapi Betara Kresna mengenal betul dengan watak kakaknya, Prabu Baladewa yang pemarah dan berangasan. Diapun segera berupaya meredam kemarahan Prabu Baladewa, seraya berkata:
“ Kanda Prabu Baladewa! Bangsa Yudawa memang sangat terinjak-injak martabatnya atas tingkah polah Arjuna ini, dan pasti tidak akan tinggal diam jika melihat anak, adik perempuannya, serta saudara, dan keluarganya sampai diperlakukan secara tidak hormat serta direndahkan martabatnya seperti ini. Akan tetapi bukankah dinda Wara Sumbadra sendiripun menyukai Arjuna dan menginginkan seseorang yang berwatak kesatriya, tampan dan gagah perkasa seperti Arjuna. Bukankah sama seperti itu pula dengan apa yang kita inginkan bersama untuk menjodohkan dinda Woro Sumbodro dengan orang yang memiliki watak kesatriya".
"Kanda Prabu yang saya hormati! Bukankah kanda tahu, sudah berulang kali kita mengadakan sayembara, akan tetapi setiap saat kita akan menyelenggarakan sayembara tersebut, berulang kali pula mendapat rintangan dan kegagalan. Baru kali inilah ada orang yang berani melakukannya,dan Arjuna itu telah mengingatkan kita, apabila Arjuna bukanlah kesatriya yang kita idam-idamkan bersama, mana mungkin dia berani melakukannya kepada kita, cobalah kanda pikirkan ini secara jernih." Tukas Prabu Kresna kepa kakaknya Prabu Baladewa.
Mendengar penuturan dari rayinya, Prabu Betara Kresna yang cukup beralasan dan memang ada benarnya, amarah Prabu Baladewa menjadi redup dan menyetujui dengan apa yang sudah diutarakan oleh rayinya itu.
Singkat cerita, akhirnya Arjuna dipanggil kembali oleh Prabu Betara Kresna dan Prabu Baladewa untuk dikawinkan dengan adiknya Dewi Wara Sumbadra. Setelah mereka dikawinkan Arjuna tinggal di negeri Dwaraka hidup bahagia bersama istrinya Dewi Wara Sumbadra yang sangat dicintainya itu. Dari perkawinannya dengan Dewi Wara Sumbadra Arjuna dikaruniai seorang anak yang diberi nama Raden Abimanyu. [Pustaka: Wayang dan Karakter Manusia, Sri Guritno – Purnomo Soimun HP – Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata – Jakarta 2002 <SP>]
@ Dari perkawinannya dengan Dewi Wara Sumbadra Arjuna dikaruniai seorang anak yang diberi nama Raden Abimanyu.
BalasHapus